BAB
I
Pendahuluan
Latar
Belakang
Peternakan adalah
seluruh kegiatan aditif tekno-sosio-ekonomi dan interaksi berbagai faktor yang
mendukung pemanfaatan dan pengembangan potensinya sebagai salah satu unsur
biotik dalam ekosistem pertanian (pengertian secara operasional). Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga
kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% kebutuhan daging di
dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari familiBovidae.
seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus),
dan anoa. Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di
dunia ada dua, yaitu kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus)
atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta
kelompok dariBos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau
lebih dikenal dengan Bos Taurus.
Semua sapi jinak yang
diternakkan berasal dari Bos taurus atau sapi tak berkelasa
dan Bos indicus yang asal keturunannya yang liar telah punah
dan dari sapi liar Asia Tenggara Bos gaurus dan Bos
banteng dan dari persilangan dua atau tiga tipe. Antar ternak kesemuanya dapat saling bertangkar dan
kesuburan yang berbeda derajatnya. Beberapa bukti paling awal mengenai
mulai diternakkannya sapi terdapat di selatan Turkestan 8000 tahun SM.
Sapi-sapi dimasa itu merupakan asal sapi dari bangsa bertipe tanduk
panjang Hamit, juga ada bukti ditempat yang sama 2000 tahun
kemudian bahwa ada Bos brachyceros atau tipe bertanduk pendek.
Tipe-tipe sapi bertanduk panjang dan pendek ini merupakan asal-usul dari
sapi Bos taurusdi dunia sekarang.
Peternakan sapi menghasilkan daging
sebagai sumber protein, susu, kulit yang dimanfaatkan untuk industri dan pupuk
kandang sebagai salah satu sumber organik lahan pertanian. sapi yang diimpor. Dari jenis-jenis
sapi potong itu, masing-masing mempunyai sifat-sifat yang khas, baik ditinjau
dari bentuk luarnya (ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya (laju
pertumbuhan).
Seperti sumber protein
hewani lainnya, sapi memiliki kandungan gizi yang relative tinggi, antara lain
:
v Mioglobin
Daging anak sapi
mengandung mioglobin sekitar 0,1-0,3%, sementara daging sapi
dewasa, mengandung sekitar 1,5-2,0%. Bandingkan dengan daging ayam yangmioglobin-nya
tak sampai 0,05% sehingga tampak berwarna putih.
v Protein
Tiap 100 gram daging
merah mengandung protein 20-25 gram. Protein dari daging sapi lebih mudah
dicerna tubuh balita sebanyak 94%, dibandingkan protein dari gandum yang hanya
tercerna 86% dan protein dari kacang-kacangan yang cuma 78%.
v Lemak
Bila seluruh lemak
yang menempel pada permukaan dihilangkan, daging sapi sebenarnya memiliki
kandungan lemak jenuh dan lemak tran yang relative rendah sehingga tidak memicu
gangguan kesehatan. Kolesterol yang terkandung di dalamnya tidak memicu
kenaikan kadar kolesterol di dalam darah.
v Vitamin
Daging sapi banyak
mengandung vitamin, antara lain vitamin D dan vitamin B kompleks. Vitamin
D yang terkandung dalam daging sapi dibutuhkan untuk membentuk tulang dan gigi
yang kuat. Daging sapi mengandung aneka jenis vitamin B, termasuk riboflavin, niasin,
asam pantotenat, vitamin B6, dan vitamin B12. vitamin B12
dibutuhkan balita untuk membantu kerja sistem saraf otak, kemampuan
berkonsentrasi dan mengingat.
v Mineral
Mineral yang
terkandung dalam daging sapi antara lain adalah seng (Zn), besi (Fe) dan
selenium (Se). Seng (Zn) diperlukan tubuh balita untuk membentuk dan
mamperkuat sistem imun, proses pertumbuhan, dan mempercepat penyembuhan luka. Daging
sapi mengandung zat seng sebanyak 4,0 mg/100 gram, sedangkan daging anak sapi
sebanyak 4,2 mg/100 gram. Selenium adalah zat antioksidan yang membantu
meningkatkan kekuatan system imun balita ini cukup banyak terdapat dalam daging
sapi. Daging sapi mengandung selenium sebanyak 17 mg/100 gram, sedangkan daging
anak sapi sebanyak 10 mg/100 gram. Besi (Fe) merupakan zat gizi pembentuk
sel-sel darah ini dapat memenuhi 52% kebutuhan tubuh balita. Zat besi dari
daging, lebih mudah diserap tubuh balita dibandingkan dari sayuran. Mineral
yang satu ini dibutuhkan untuk menghantarkan oksigen, membentuk energi dan
sel-sel otak.
Rumusan
Masalah
1. Apa
bangsa-bangsa yang membedakan jenis sapi?
2. Apa
perbedaan dari tiap bangsa sapi tersebut?
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui bangsa-bangsa yang membedakan jenis dari sapi
2. Untuk
mengetahui perbedaan dari tiap bangsa sapi
BAB
II
Pembahasan
1. Definisi
1.1 Definisi Jenis Ternak
Pengertian jenis dalam peternakn adalah pemberian nama sekelompok ternak
yang mempunyai persamaan, tanda tanda
dari bagian tubuh tertentu, misalnya sama sama mempunyai tanduk, sama sama
mempunyai paruh, dsb. Dimana apabila dikewinkan antara jantan dan betina dari
sekelompok ternak tersebut terjadi pertunasan (dapat menghasilkan keturunan).
1.2
Definisi Bangsa/Ras
Bangsa / ras adalah kelompok ternak yang merupakan bagian dari kelompok
yang sama atau hampir sama, dimana sifat sifat tersebut dapat diturunkan kepada
keturunannya.
1.3 Definisi Tipe Ternak
Tipe ternak adalah pembagian ternak yang didasarkan atas kemampuan ternak
yang bersangkutan dalam hal memproduksi suatu hasil atau jasa.
2. Sapi
Sapi atau lembu adalah hewan ternak anggota
suku Bovidae dan
anak suku Bovinae.
Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dandagingnya sebagai pangan manusia.
Hasil sampingan, seperti kulit, jeroan, tanduk,
dan kotorannya juga
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia. Di sejumlah tempat, sapi juga
dipakai sebagai penggerak alat transportasi,
pengolahan lahan tanam (bajak),
dan alat industri lain (seperti peremas tebu).
Karena banyak kegunaan ini, sapi telah menjadi bagian dari berbagai kebudayaan
manusia sejak lama.
Kebanyakan
sapi ternak merupakan keturunan dari jenis liar yang dikenal sebagai Auerochse atau Urochse (dibaca auerokse, bahasa Jerman berarti
"sapi kuno", nama ilmiah: Bos
primigenius),
yang sudah punah di Eropa sejak 1627. Namun, terdapat beberapa spesies sapi
liar lain yang keturunannya didomestikasi, termasuk sapi bali yang juga diternakkan
di Indonesia.
3.
Bangsa-Bangsa Sapi
Asal usul ternak sapi, bangsa dan
tipe ternak sapi yang sekarang ada berasal dari :
·
Bos Sondaicus (Banteng), Merupakan sapi asli Indonesia
yang sampai sekarang masih ada di ujung kulon (Pulau Jawa).
·
Bos Indicus/Zebu (sapi-sapi India), Merupakan sapi
yang berasal dari India Dan Menyebar ke daerah- daerah tropis
·
Bos Taurus (Sapi sapi Eropa), Merupakan sapi yang menurunkan
sapi yang terkenal dewasa ini.
3.1 Bangsa
Sondaicus ( Banteng)
Sapi potong asli Indonesia salah satunya
adalah sapi Bali. Sapi Bali merupakan hasil domestikasi dari banteng
(bibos banteng) habitat aslinya di Pulau Bali. Populasinya saat ini
ditaksir sekitar 526.031 ekor.
Menurut sumber saat ini sapi bali masih hidup liar di Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional ujung Kulon dan sekarang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Menurut sumber saat ini sapi bali masih hidup liar di Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional ujung Kulon dan sekarang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Ciri-ciri Sapi Bali
- Warna
bulunya pada badannya akan berubah sesuai usia dan jenis kelaminnya,
sehingga termasuk hewan dimoprhism-sex. Pada saat masih “pedet”, bulu
badannya berwarna sawo matang sampai kemerahan, setelah dewasa Sapi Bali
jantan berwarna lebih gelap bila dibandingkan dengan sapi Bali betina.
Warna bulu sapi Bali jantan biasanya berubah dari merah bata menjadi
coklat tua atau hitam setelah sapi itu mencapai dewasa kelamin sejak umur
1,5 tahun dan menjadi hitam mulus pada umur 3 tahun. Warna hitam dapat
berubah menjadi coklat tua atau merah bata apabila sapi itu dikebiri, yang
disebabkan pengaruh hormon testosterone
- Kaki di
bawah persendian karpal dan tarsal berwarna putih. Kulit berwarna putih
juga ditemukan pada bagian pantatnya dan pada paha bagian dalam kulit berwarna
putih tersebut berbentuk oval (white mirror). Warna bulu putih juga
dijumpai pada bibir atas/bawah, ujung ekor dan tepi daun telinga.
Kadang-kadang bulu putih terdapat di antara bulu yang coklat (merupakan
bintik-bintik putih) yang merupakan kekecualian atau penyimpangan
ditemukan sekitar kurang dari 1% . Bulu sapi Bali dapat dikatakan bagus
(halus) pendek-pendek dan mengkilap.
- Ukuran
badan berukuran sedang dan bentuk badan memanjang.
- Kepala
agak pendek dengan dahi datar.
- Badan
padat dengan dada yang dalam.
- Tidak
berpunuk dan seolah tidak bergelambir
- Kakinya
ramping, agak pendek menyerupai kaki kerbau.
- Pada
punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut)
memanjang dari gumba hingga pangkal ekor.
- Cermin
hidung, kuku dan bulu ujung ekornya berwarna hitam
- Tanduk pada
sapi jantan tumbuh agak ke bagian luar kepala, sebaliknya untuk jenis sapi
betina tumbuh ke bagian dalam..
3.1.2 Sapi Madura
Sapi Madura
adalah salah satu sapi asli Indonesia. Sapi Madura berasal dari pulau madura
dan pulau-pulau di sekitarnya. Pulau Sapudi sangat dikenal sebagai tempat sapi
Madura berkembang pesat. Sapi Madura merupakan persilangan Bos sondaicus dengan
Bos indicus. Ciri-ciri punuk diperoleh dari Bos indicus sedangkan warna
diwarisi dari Bos sondaicus. Namun penelitian Popescu dan Smith (1998)
menunjukkan bahwa pola karyotipik sapi Madura menunjukkan adanya kemiripan
dengan Bos taurus, kecuali pada kromosom Y-nya yang mirip dengan Bos indicus.
Sehingga Popescu dan Smith menyimpulkan sapi Madura merupakan hasil perkawinan
silang antara indukan Bos taurus atau Bos javanicus dengan pejantan Bos
indicus.
Karena kekhususannya, sejak tahun 1934 pemerintah telah menetapkan bahwa sapi Madura seragam dalam bentuk dan warna. Hal ini untuk menjaga keaslian sapi Madura. Sapi Madura mudah hidup dan berbiak dimana saja. Sapi Madura juga tahan terhadap berbagai penyakit. Karena kelebihan tersebut , sapi Madura biasanya banyak dikirim ke lain daerah, lain pulau sebagai bantuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, selain dikirim juga sebagai sapi potong. Bila tidak diperhitungkan dengan baik, bisa jadi populasi sapi Madura di pulau Madura akan terkuras. Dan keaslian sapi Madura juga terancam. Sejak tahun 1957 telah dicoba meningkatkan mutu genetik dengan menyilangkan dengan sapi Red Deen. Apalagi program-program upgrading atau pengembangan genetik ternak dengan cara inseminasi terus digalakkan, sehingga muncul istilah Madrasin, yaitu sapi Madura yang dikawinsilangkan dengan Limousin. Saat saya kecil dulu dikenal istilah Madrali yaitu sapi Madura yang dikawinsilangkan dengan “sapi Australi” yang saya tahu sebetulnya adalah bangsa sapi Santa gertrudis. Di luar pulau Madura sendiri tidak ada jaminan keaslian genetik sapi Madura tetap terjaga dengan baik. Untuk itu seharusnya ada langkah-langkah untuk tetap menjaga kelestarian plasma nutfah ini agar bangsa sapi yang hanya ada di Indonesia ini tetap lestari.
Sapi
Madura tergolong sapi berukuran kecil. Tinggi sapi jantan berkisar 120 cm dan
betina 105 cm. Sapi madura berwarna merah coklat atau coklat tua dengan warna
putih tanpa batas yang jelas disekitar pantat. Warna putih juga ditemui pada
daerah kaki serta sedikit di sekitar moncong. Bobot hidup berkisar 220-250 kg,
dengan berat karkas berkisar 50,96%-51,72%. Libido sapi jantan sangat kuat
namun, produksi semen agak rendah. Sapi jantan mempunyai rata-rata 1,0-1,3 ml
per ejakulasi dengan konsetrasi 409 juta spermatozoa.
Bibit sapi Madura yang baik adalah berwarna merah bata atau merah coklat dengan warna putih dengan batas tidak jelas pada pantat, tanduk kecil pendek mengarah keluar. Pada sapi jantan, gumba berkembang dengan baik sedangkan sapi betina, gumba tidak tampak jelas. Tubuh kecil, kaki pendek. Tinggi gumba pada sapi jantan kelas I minimal 121 cm, kelas II minimal 110 cm dan kelas III minimal 105 cm. Tinggi gumba sapi betina kelas I minimal 108 cm, kelas II minimal 105 cm, kelas III minimal 102 cm. Sapi madura jantan berumur 24-36 bulan sedangkan sapi betina berumur 18-24 bulan.
3.1.3 Sapi Ongole
Sapi Peranakan Ongole
(PO) merupakan hasil persilangan sapi lokal dengan sapi ongole dari India.
Saat ini sapi PO yang murni mulai sulit ditemukan, karena telah banyak di
silangkan dengan sapi Brahman, sehingga sapi Peranakan Ongole diartikan sebagai
sapi lokal berwarna putih (keabu-abuan) berkelasa dan bergelambir. Sapi
Peranakan ongole terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja, mempunyai
kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, memiliki
tena ga yang kuat dan aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal
setelah ber-anak, jantannya memiliki kualitas semen yang baik.
Sapi peranakan ongole (PO) Kebumen memiliki ciri-ciri khusus. Seperti apa
ciri-cirinya? Menurut Kabid Peternakan dan Produksi Hewan pada Dinas Pertanian
dan Peternakan Kabupaten Kebumen, Ir Heru Wahyono, sapi PO Kebumen memiliki
muka cembung dan pendek (bekem) dengan lingkar mata gelap atau warna hitam.
Selain itu, moncongnya papag/rata warna hitam, dan tanduknya hitam melengkung
ke arah belakang. "Pada sapi betina, tanduk lebih panjang dan akar tanduk
lebih kecil dibanding jantan," jelas Heru.
Ciri lain, telinga berdiri, agar lebar dan dapat bergerak bebas. Leher
panjang bergelambir warna putih. Gelambirnya tebal, dari depan membelah dua,
berlipat-lipat kalau ditarik akan lurus dan tidak putus.
Tulang belikatnya besar, dan berpunuk sejak lahir. Pusarnya panjang warna
putih, dan uyeng-uyengnya tidak segaris lurus dengan pusar. "Sapi PO
Kebumen jantan memiliki ciri khusus, yakni dahi lebar (nonong) dengan mata
sipit/kudup.
Punuknya besar, tegak, menonjol ke belakang dan tidak jatuh," ungkap
Heru seraya mengatakan, berat sapi PO Kebumen yang baru lahir sudah di atas 28
kilogram
3.2 Bangsa Bos Taurus
( Sapi Eropa )
3.2.1
Sapi
Shorthorn
Jenis sapi ini
berasal dari Inggris. Sapi shorthorn merupakan jenis sapi dwi guna karena
menghasilkan daging dan produksi susunya tinggi.
Tubuh dari shorthorn berwarna merah bata sampai putih atau dawuk merah (roan). Bangsa sapi ini ada yang bertanduk dan tidak bertanduk (polled shorthorn).
Tubuh dari shorthorn berwarna merah bata sampai putih atau dawuk merah (roan). Bangsa sapi ini ada yang bertanduk dan tidak bertanduk (polled shorthorn).
Ciri cirinya adalah
1. Kepalanya pendek dan lebar
2. Tanduknya pendek mengarah ke samping dan ujungnya mengarah ke
depan
3. Lehernya pendek dan besar
4. Bidang dada samping dan dada rataBahunya lebar, berdaging tebal
dan kuat, rusuknya melengkung lebar
5. Garis punggungnya lurus dan sampai pangkal ekor, pinggang lebar
6. Tubuhnya besar, badan samping rata
7. Warnanya merah tua sampai putih
3.2.2 Sapi Hereford
Bangsa
sapi Suami berasal Dari Hereford (Inggris) dan dikenal sebagai sapi wajah
putih. Terdapat doa Bangsa Hereford, yaitu sapi Hereford bertanduk Yang
merupakan Bangsa sapi Hereford asli dan regular tidak bertanduk (polling Hereford).
Tubuh sapi Hereford berwarna merah Artikel Baru Name of muka, dada, Name of
Perut Bawah, Bawah Name of kesemek, dan rambut ekor berwarna putih. Ukuran
sedang tubuhnya, tingkat pertumbuhannya Sangat Cepat dan produktivitasnya Juga
tinggi.Tingkat ketahanan dan kemampuan KESAWAN merumput Baik baik.Tempramennya
terbilang, Tulang KUAT dan perdagingannya tebal.Sapi Suami disilangkan Artikel
Baru Juga jenis dan sapi Brahman sehingga menghasilkan jenis dan Brahman Cross.
Suami adalah jenis dan Sapi sapi potong atau pedaging.
Herefords adalah berkembang biak kuno, disimpan di Herefordshire di Inggris barat selama berabad-abad. Mereka mendapatkan penampilan modern mereka sekitar 1800 oleh persimpangan dengan sapi dari Flanders. Awalnya, Herefords besar-besar sapi draft dibingkai, beberapa berat lebih dari 3.000 kilogram. Selama abad kesembilan belas ada pembiakan selektif untuk jatuh tempo awal, yang berarti pengurangan dalam ukuran dari frame. Buku kawanan pertama diterbitkan pada tahun 1846, dan kemudian diadopsi oleh 'Hereford Herd Buku Masyarakat', yang didirikan pada tahun 1878.
Herefords adalah berkembang biak kuno, disimpan di Herefordshire di Inggris barat selama berabad-abad. Mereka mendapatkan penampilan modern mereka sekitar 1800 oleh persimpangan dengan sapi dari Flanders. Awalnya, Herefords besar-besar sapi draft dibingkai, beberapa berat lebih dari 3.000 kilogram. Selama abad kesembilan belas ada pembiakan selektif untuk jatuh tempo awal, yang berarti pengurangan dalam ukuran dari frame. Buku kawanan pertama diterbitkan pada tahun 1846, dan kemudian diadopsi oleh 'Hereford Herd Buku Masyarakat', yang didirikan pada tahun 1878.
Hereford adalah sapi dibingkai sedang dengan warna tubuh merah khas dengan kepala dan depan leher, dada, bawah, dan beralih pada putih. Mereka telah berkembang dengan baik kedepan-perempat, sebuah Sandung lamur dalam, kepala yang luas dan kaki kekar. Sebagian besar hewan memiliki tanduk pendek yang tebal biasanya kurva down di bagian sisi kepala, tetapi ada ketegangan yang disurvei di Amerika Utara dan Inggris (polling Hereford).
Herefords umumnya jinak dan ternak berkembang cepat dengan kualitas daging sapi yang baik.
3.2.3 Sapi Aberdeen- Angus
Hidup
di daerah dataran tinggi Abardeen Shire dan Aungushire di Skotlandia,
kemudian popular dengan sebutan Aberdeen Angus. Ciri khas sapi ini berkulit
hitam pekat sehingga namanya mudah diingat dengan sebutan sapi Angus karena
dalam bahasa Indonesia Angus=hangus, gosong.
Sapi ini tidak bertanduk dan berpunuk. Penampilannya pendek, bulat, lincah aktif bergerak. Bobot sapi betina dewasa mencapai 550-750 kg, sedangkan yang jantan mencapai 800-1.000 kg.
Bangsa sapi ini banyak digunakan pada crossbreeding dan grading up untuk menghasilkan sapi potong yang baik. Jika sesame bangsa sapi angus dikawinkan dengan seperempat dari keturunannya, warna tubuhnya akan berubah menjadi merah dan tidak bertanduk (red angus).
Sifat sapi Aberdeen Angus adalah Dominan. Sehingga sapi angus banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan keturunan yang tidak bertanduk. Bentuk tubuh panjang dan kompak. Sifat keibuannya tinggi dan tidak ada kesulitan saat beranak. Masa pubertas dicapai dalam umur relative dini. Mempunyai kemampuan dalam menurunkan marbling (perlemakan dalam daging) ke anak-anaknya.
Dagingnya padat dan halus sehingga banyak disukai konsumen.
sapi jenis ini yang didatangkan ke Indonesia berasal dari Selandia Baru dan masuk Indonesia tahun 1974
3.2.4 Sapi simental
Sapi simmental merupakan salah satu
bangsa sapi potong yang populer di dunia. Sapi ini berasal dari lemabh Simme,
Switserlan. Sapi simmental termasuk salah satu sapi yang tergolong
kedalam Bos taurus. Sapi simmental mempunyai berat lahir yang lebih besar
daripada bangsa sapi yang lain, mempunyai sifat yang jinak dan mudah
dikendalikan.
Sapi Simental mempunyai reputasi daya hidup yang lebih lama, pada umur 12
tahun masih mampu menghasilkan pedet yang bagus. Selain sebagai sapi potong,
induk sapi simental dapat menghasilkan susu yang berkualitas baik dan di
konsumsi. Oleh karena itu sapi simental merupakan bangsa sapi yang ideal untuk
digunakan dalam persilangan.
Sapi simental mempunyai warna merah pada mukannya, sedangkan keempat kaki
mulai dari lutut dan kipas ekor berwarna putih. Warna merahnya bervariasi dari
merah gelap sampai kuning. Perototannya baik dan pertulangaannya besar dengan
temperamen yang baik.
Sapi SimPO merupakan sapi hasil persilangan antara pejantan Sapi Simental
dengan induk sapi peranakkan ongole (PO), yaitu kebanyakan merupakan hasil
perkawinan dengan inseminasi buatan (IB). Sapi SimPO mempunyai darah dari sapi
Simental dan peranakan Ongole, sehingga ciri-ciri sapi ini dapat menyerupai
Sapi Simental, Peranakkan Ongole, sehingga ciri-ciri sapi ini dapat menyerupai
Sapi Simental, Peranakkan Ongole atau perpaduan ciri-ciri Simental dan
Peranakan Ongole.
3.2.5 Sapi Limousin
Sapi Limousin adalah bangsa Bos turus (Talib
dan Siregar, 1999), dikembang-kan pertama di Perancis, merupakan tipe sapi
pedaging dengan perototan yang lebih baik dari Simmental, warna bulu coklat tua
kecuali disekitar ambing berwarna putih serta lutut kebawah dan sekitar mata
berwarna muda
Bentuk tubuh sapi jenis ini adalah besar, panjang, padat dan kompak.
Keunggulan dari jenis sapi ini pertumbuhan baannya yang sangat cepat
Bentuk tubuh sapi jenis ini adalah besar, panjang, padat dan kompak.
Keunggulan dari jenis sapi ini pertumbuhan baannya yang sangat cepat
Secara genetik, sapi Limousin adalah sapi
potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar,
mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah
konsumsi diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang
cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan yang lebih teratur. Di
Indnesia sapi limousin disilangkan dengan berbagai jenis sapi lain, seperti
misalnya dengan sapi peranakan ongole, sapi brahman atau sapi hereford
Sapi
limosin diprediksi akan populer dan menjadi primadona baru di dunia industri
peternakan. Semua orang yang bergerak di usaha penggemukan sapi mulai sering
membicarakan sapi ini.
Demikian pula majalah dan media peternakan lain, sering menjadikannya sebagai ulasan utama dalam setiap penerbitan. Apalagi ketika beberapa waktu yang lalu, presiden SBY juga memilih sapi jenis ini untuk dijadikan binatang kurban ketika merayakan Hari Raya Idhul Adha. Setiap peternak sapi pun sering membicarakannya.
Meski harganya lebih mahal, namun dari hari ke hari permintaan hasil ternak sapi limosin ini justru makin meningkat. Bahkan para peternak dan pedagang sering merasa kewalahan untuk memenuhi setiap pesanan yang masuk, karena stok dan suplainya masih sangat terbatas. Untuk itu bagi yang ingin membuka usaha peternakan khususnya peternakan sapi pasti tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
Demikian pula majalah dan media peternakan lain, sering menjadikannya sebagai ulasan utama dalam setiap penerbitan. Apalagi ketika beberapa waktu yang lalu, presiden SBY juga memilih sapi jenis ini untuk dijadikan binatang kurban ketika merayakan Hari Raya Idhul Adha. Setiap peternak sapi pun sering membicarakannya.
Meski harganya lebih mahal, namun dari hari ke hari permintaan hasil ternak sapi limosin ini justru makin meningkat. Bahkan para peternak dan pedagang sering merasa kewalahan untuk memenuhi setiap pesanan yang masuk, karena stok dan suplainya masih sangat terbatas. Untuk itu bagi yang ingin membuka usaha peternakan khususnya peternakan sapi pasti tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
3.3 Bangsa Bos Indicus/Zebu (sapi-sapi India)
3.3.1 Sapi hissar
Sapi hissar berasal dari punjab india dan pertama kali didatangkan ke
indonesia oleh pemerintah hindia belanda pada tahun 1909 sebanyak 50 ekor
betina dan seekor pejantan yang ditempatkan pada taman pembibitan ternak
dipecorotan karang anyar. Sebagian besar sapi tersebut menderita piroplamosis
dan akhirnya mati, sehingga pemerintah menghentikan pemasukan sapi hissar
kejawa yang kemudian dialihkan kepulau sumatra dan pulau sumbawa
(Astuti, 1994).
3.3.2 Sapi Brahman
Sapi Brahman
adalah keturunan sapi Zebu atau Boss Indiscuss. Aslinya berasal dari India
kemudia masuk ke Amerika pada tahun 1849 berkembang pesat di Amerika, Di AS, sapi
Brahman dikembangkan untuk diseleksi dan ditingkatkan mutu genetiknya. Setelah
berhasil, jenis sapi ini diekspor ke berbagai negara. Dari AS, sapi Brahman
menyebar ke Australia dan kemudian masuk ke Indonesia pada tahun 1974.
Ciri khas sapi Brahman
adalah berpunuk besar dan berkulit longgar, gelambir dibawah leher sampai perut
lebar dengan banyak lipatan-lipatan. Telinga panjang menggantung dan berujung
runcing. Sapi ini adalah tipe sapi potong terbaik untuk dikembangkan.
3.3.3 Sapi
Boran
Sapi Boran berasal dari Afrika dan
terdapat di selatan Etiopia, Somalia, dan Kenya.Pada umumnya sapi ini bewarna
putih atau kelabu tetapi kaadang-kadang merah tau berbancak putih.Berat sapi
jantan dewasa sekitar 600 kg dan sapi betina dewasa sekitar 375 kg.Sapi ini
adalah tipe sapi potong dengan kualitas dging yang baik.
3.3.4 Sapi Santa
Gertrudis
Sapi ini merupakan sapi hasil
persilangan sapi Brahman dengan sapi betina shorthorn, dikembangkan pertama
kali di King Ranch Texas AS tahun 1943 dan pada tahun 1973 masuk ke Indonesia.
Bobot jantan rata-rata 900 kg dan betina 725 kg. Badan sapi besar dan padat.
Seluruh tubuh dipenuhi bulu halus dan pendek serta berwarna merah kecoklatan.
Punggungnya lebar dan dada berdaging tebal. Kepala lebar, dahi agak berlekuk
dan mukanya lurus. Gelembir lebar berada di bawah leher dan perut. Sapi jantan
berpunuk kecil dan kepalanya bertanduk. Berat sapi jantan mencapai 900 kg
sedang betina 725 kg. Dibanding sapi Eropa sapi santa gertrudis mempunyai
toleransi terhadap panas yang lebih baik dan pakan yang sederhana dan tahan
gigitan caplak.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas,
dapat disimpulkan bahwa ada berbagai macam bangsa dan jenis sapi. Kita harus
memahami betul mana spi yang berasal dari bangsa Bos Sondaicus (Banteng), Bos
Indicus/Zebu (sapi-sapi India), maupun
bangsa Bos Taurus (Sapi sapi Eropa).
Saran
Sebaiknya pemfasilitasan dan pemeliharaan sapi-sapi di
Indonesia lebih diperhatikan, agar hasil produksi dari sapi tersebut bisa
didapat secara maksimal dan dengan kualitas yang baik pula.
شركات للربح من اختصار الروابط
BalasHapusCreate short url
موقع اختصار الروابط
Create short url
موقع اختصار الروابط
Create short url
موقع اختصار الروابط
جلب الحبيب
الشيخ الروحاني
Create short url
موقع اختصار الروابط
Create short url
موقع اختصار الروابط
Create short url
موقع اختصار الروابط
الشيخ الروحاني
جلب الحبيب
Create short url
موقع اختصار الروابط
Create short url
موقع اختصار الروابط
Create short url
موقع اختصار الروابط
نسوانجي
http://www.3nwan.net/vb
http://www.sheikhmaghreb.com/
Bagus ini untuk referensi
BalasHapusKunjungi ittelkom-sby.ac.id