Selasa, 11 November 2014

Makalah Jenis-Jenis Bangsa Sapi

BAB I
Pendahuluan

Latar Belakang

Peternakan adalah seluruh kegiatan aditif tekno-sosio-ekonomi dan interaksi berbagai faktor yang mendukung pemanfaatan dan pengembangan potensinya sebagai salah satu unsur biotik dalam ekosistem pertanian (pengertian secara operasional). Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari familiBovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoa. Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta kelompok dariBos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus.
Semua sapi jinak yang diternakkan berasal dari Bos taurus atau sapi tak berkelasa dan Bos indicus yang asal keturunannya yang liar telah punah dan dari sapi liar Asia Tenggara Bos gaurus dan Bos banteng dan dari persilangan dua atau tiga tipe. Antar ternak kesemuanya dapat saling bertangkar dan kesuburan yang berbeda derajatnya.  Beberapa bukti paling awal mengenai mulai diternakkannya sapi terdapat di selatan Turkestan 8000 tahun SM. Sapi-sapi dimasa itu merupakan asal sapi dari bangsa bertipe tanduk panjang Hamit, juga ada bukti ditempat yang sama 2000 tahun kemudian bahwa ada Bos brachyceros atau tipe bertanduk pendek. Tipe-tipe sapi bertanduk panjang dan pendek ini merupakan asal-usul dari sapi Bos taurusdi dunia sekarang.
Peternakan sapi menghasilkan daging sebagai sumber protein, susu, kulit yang dimanfaatkan untuk industri dan pupuk kandang sebagai salah satu sumber organik lahan pertanian. sapi yang diimpor. Dari jenis-jenis sapi potong itu, masing-masing mempunyai sifat-sifat yang khas, baik ditinjau dari bentuk luarnya (ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya (laju pertumbuhan).


Seperti sumber protein hewani lainnya, sapi memiliki kandungan gizi yang relative tinggi, antara lain :
v  Mioglobin
Daging anak sapi mengandung mioglobin sekitar 0,1-0,3%, sementara daging sapi dewasa, mengandung sekitar 1,5-2,0%. Bandingkan dengan daging ayam yangmioglobin-nya tak sampai 0,05% sehingga tampak berwarna putih.
v  Protein
Tiap 100 gram daging merah mengandung protein 20-25 gram. Protein dari daging sapi lebih mudah dicerna tubuh balita sebanyak 94%, dibandingkan protein dari gandum yang hanya tercerna 86% dan protein dari kacang-kacangan yang cuma 78%.
v  Lemak
Bila seluruh lemak yang menempel pada permukaan dihilangkan, daging sapi sebenarnya memiliki kandungan lemak jenuh dan lemak tran yang relative rendah sehingga tidak memicu gangguan kesehatan. Kolesterol yang terkandung di dalamnya tidak memicu kenaikan kadar kolesterol di dalam darah.
v  Vitamin
Daging sapi banyak mengandung vitamin, antara lain vitamin D dan vitamin B kompleks. Vitamin D yang terkandung dalam daging sapi dibutuhkan untuk membentuk tulang dan gigi yang kuat. Daging sapi mengandung aneka jenis vitamin B, termasuk riboflavinniasin, asam pantotenat, vitamin B6, dan vitamin B12. vitamin B12 dibutuhkan balita untuk membantu kerja sistem saraf otak, kemampuan berkonsentrasi dan mengingat.
v  Mineral
Mineral yang terkandung dalam daging sapi antara lain adalah seng (Zn), besi (Fe) dan selenium (Se). Seng (Zn) diperlukan tubuh balita untuk membentuk dan mamperkuat sistem imun, proses pertumbuhan, dan mempercepat penyembuhan luka. Daging sapi mengandung zat seng sebanyak 4,0 mg/100 gram, sedangkan daging anak sapi sebanyak 4,2 mg/100 gram. Selenium adalah zat antioksidan yang membantu meningkatkan kekuatan system imun balita ini cukup banyak terdapat dalam daging sapi. Daging sapi mengandung selenium sebanyak 17 mg/100 gram, sedangkan daging anak sapi sebanyak 10 mg/100 gram. Besi (Fe) merupakan zat gizi pembentuk sel-sel darah ini dapat memenuhi 52% kebutuhan tubuh balita. Zat besi dari daging, lebih mudah diserap tubuh balita dibandingkan dari sayuran. Mineral yang satu ini dibutuhkan untuk menghantarkan oksigen, membentuk energi dan sel-sel otak. 

Rumusan Masalah
1.      Apa bangsa-bangsa yang membedakan jenis sapi?
2.      Apa perbedaan dari tiap bangsa sapi tersebut?
Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui bangsa-bangsa yang membedakan jenis dari sapi
2.      Untuk mengetahui perbedaan dari tiap bangsa sapi



















BAB II
Pembahasan
1. Definisi
1.1 Definisi Jenis Ternak
Pengertian jenis dalam peternakn adalah pemberian nama sekelompok ternak yang   mempunyai persamaan, tanda tanda dari bagian tubuh tertentu, misalnya sama sama mempunyai tanduk, sama sama mempunyai paruh, dsb. Dimana apabila dikewinkan antara jantan dan betina dari sekelompok ternak tersebut terjadi pertunasan (dapat menghasilkan keturunan).
1.2         Definisi Bangsa/Ras
Bangsa / ras adalah kelompok ternak yang merupakan bagian dari kelompok yang sama atau hampir sama, dimana sifat sifat tersebut dapat diturunkan kepada keturunannya.
1.3 Definisi Tipe Ternak
Tipe ternak adalah pembagian ternak yang didasarkan atas kemampuan ternak yang bersangkutan dalam hal memproduksi suatu hasil atau jasa.

2. Sapi
       Sapi atau lembu adalah hewan ternak anggota suku Bovidae dan anak suku Bovinae. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dandagingnya sebagai pangan manusia. Hasil sampingan, seperti kulit, jeroan, tanduk, dan kotorannya juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia. Di sejumlah tempat, sapi juga dipakai sebagai penggerak alat transportasi, pengolahan lahan tanam (bajak), dan alat industri lain (seperti peremas tebu). Karena banyak kegunaan ini, sapi telah menjadi bagian dari berbagai kebudayaan manusia sejak lama.
Kebanyakan sapi ternak merupakan keturunan dari jenis liar yang dikenal sebagai Auerochse atau Urochse (dibaca auerokse, bahasa Jerman berarti "sapi kuno", nama ilmiah: Bos primigenius), yang sudah punah di Eropa sejak 1627. Namun, terdapat beberapa spesies sapi liar lain yang keturunannya didomestikasi, termasuk sapi bali yang juga diternakkan di Indonesia.
3. Bangsa-Bangsa Sapi
 Asal usul ternak sapi, bangsa dan tipe ternak sapi yang sekarang ada berasal dari :
·         Bos Sondaicus (Banteng), Merupakan sapi asli Indonesia yang sampai sekarang masih ada di ujung kulon (Pulau Jawa).
·         Bos Indicus/Zebu (sapi-sapi India), Merupakan sapi yang berasal dari India Dan Menyebar  ke daerah- daerah tropis
·         Bos Taurus (Sapi sapi Eropa), Merupakan sapi yang menurunkan sapi yang terkenal dewasa ini.
3.1 Bangsa Sondaicus ( Banteng)
3.1.1 Sapi Bali

Description: http://ditjennak.pertanian.go.id/img_galeri/74615Bali%20Btn.jpgSapi potong asli Indonesia salah satunya adalah sapi Bali.  Sapi Bali merupakan hasil domestikasi dari banteng (bibos banteng)  habitat aslinya di Pulau Bali.  Populasinya saat ini ditaksir sekitar 526.031 ekor.  
Menurut sumber  saat ini sapi bali masih hidup liar di Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional ujung Kulon dan sekarang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Ciri-ciri Sapi Bali
  • Warna bulunya pada badannya akan berubah sesuai usia dan jenis kelaminnya, sehingga termasuk hewan dimoprhism-sex. Pada saat masih “pedet”, bulu badannya berwarna sawo matang sampai kemerahan, setelah dewasa Sapi Bali jantan berwarna lebih gelap bila dibandingkan dengan sapi Bali betina. Warna bulu sapi Bali jantan biasanya berubah dari merah bata menjadi coklat tua atau hitam setelah sapi itu mencapai dewasa kelamin sejak umur 1,5 tahun dan menjadi hitam mulus pada umur 3 tahun. Warna hitam dapat berubah menjadi coklat tua atau merah bata apabila sapi itu dikebiri, yang disebabkan pengaruh hormon testosterone
  • Kaki di bawah persendian karpal dan tarsal berwarna putih. Kulit berwarna putih juga ditemukan pada bagian pantatnya dan pada paha bagian dalam kulit berwarna putih tersebut berbentuk oval (white mirror). Warna bulu putih juga dijumpai pada bibir atas/bawah, ujung ekor dan tepi daun telinga. Kadang-kadang bulu putih terdapat di antara bulu yang coklat (merupakan bintik-bintik putih) yang merupakan kekecualian atau penyimpangan ditemukan sekitar kurang dari 1% . Bulu sapi Bali dapat dikatakan bagus (halus) pendek-pendek dan mengkilap.
  • Ukuran badan berukuran sedang dan bentuk badan memanjang.
  • Kepala agak pendek dengan dahi datar.
  • Badan padat dengan dada yang dalam.
  • Tidak berpunuk dan seolah tidak bergelambir
  • Kakinya ramping, agak pendek menyerupai kaki kerbau.
  • Pada punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut) memanjang dari gumba hingga pangkal ekor.
  • Cermin hidung, kuku dan bulu ujung ekornya berwarna hitam
  • Tanduk pada sapi jantan tumbuh agak ke bagian luar kepala, sebaliknya untuk jenis sapi betina tumbuh ke bagian dalam..

3.1.2 Sapi Madura


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifwPVljhoVlo6F17WT_91gRUgkmDvtAeTS174UyO7zGl4vsT9rpSBNtfNedxJIJZSbKII5KvWRcoQlLTio9qaXAtdV4wDhvQLvghCniA38LGFeLkyX5vlXbVMrTmJqVy91HefC83ZmbYg/s1600/SAPI+MADURA.jpgSapi Madura adalah salah satu sapi asli Indonesia. Sapi Madura berasal dari pulau madura dan pulau-pulau di sekitarnya. Pulau Sapudi sangat dikenal sebagai tempat sapi Madura berkembang pesat. Sapi Madura merupakan persilangan Bos sondaicus dengan Bos indicus. Ciri-ciri punuk diperoleh dari Bos indicus sedangkan warna diwarisi dari Bos sondaicus. Namun penelitian Popescu dan Smith (1998) menunjukkan bahwa pola karyotipik sapi Madura menunjukkan adanya kemiripan dengan Bos taurus, kecuali pada kromosom Y-nya yang mirip dengan Bos indicus. Sehingga Popescu dan Smith menyimpulkan sapi Madura merupakan hasil perkawinan silang antara indukan Bos taurus atau Bos javanicus dengan pejantan Bos indicus.

            Karena kekhususannya, sejak tahun 1934 pemerintah telah menetapkan bahwa sapi Madura seragam dalam bentuk dan warna. Hal ini untuk menjaga keaslian sapi Madura. Sapi Madura mudah hidup dan berbiak dimana saja. Sapi Madura juga tahan terhadap berbagai penyakit. Karena kelebihan tersebut , sapi Madura biasanya banyak dikirim ke lain daerah, lain pulau sebagai bantuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, selain dikirim juga sebagai sapi potong. Bila tidak diperhitungkan dengan baik, bisa jadi populasi sapi Madura di pulau Madura akan terkuras. Dan keaslian sapi Madura juga terancam. Sejak tahun 1957 telah dicoba meningkatkan mutu genetik dengan menyilangkan dengan sapi Red Deen. Apalagi program-program upgrading atau pengembangan genetik ternak dengan cara inseminasi terus digalakkan, sehingga muncul istilah Madrasin, yaitu sapi Madura yang dikawinsilangkan dengan Limousin. Saat saya kecil dulu dikenal istilah Madrali yaitu sapi Madura yang dikawinsilangkan dengan “sapi Australi” yang saya tahu sebetulnya adalah bangsa sapi Santa gertrudis. Di luar pulau Madura sendiri tidak ada jaminan keaslian genetik sapi Madura tetap terjaga dengan baik. Untuk itu seharusnya ada langkah-langkah untuk tetap menjaga kelestarian plasma nutfah ini agar bangsa sapi yang hanya ada di Indonesia ini tetap lestari.
            Sapi Madura tergolong sapi berukuran kecil. Tinggi sapi jantan berkisar 120 cm dan betina 105 cm. Sapi madura berwarna merah coklat atau coklat tua dengan warna putih tanpa batas yang jelas disekitar pantat. Warna putih juga ditemui pada daerah kaki serta sedikit di sekitar moncong. Bobot hidup berkisar 220-250 kg, dengan berat karkas berkisar 50,96%-51,72%. Libido sapi jantan sangat kuat namun, produksi semen agak rendah. Sapi jantan mempunyai rata-rata 1,0-1,3 ml per ejakulasi dengan konsetrasi 409 juta spermatozoa.

            Bibit sapi Madura yang baik adalah berwarna merah bata atau merah coklat dengan warna putih dengan batas tidak jelas pada pantat, tanduk kecil pendek mengarah keluar. Pada sapi jantan, gumba berkembang dengan baik sedangkan sapi betina, gumba tidak tampak jelas. Tubuh kecil, kaki pendek. Tinggi gumba pada sapi jantan kelas I minimal 121 cm, kelas II minimal 110 cm dan kelas III minimal 105 cm. Tinggi gumba sapi betina kelas I minimal 108 cm, kelas II minimal 105 cm, kelas III minimal 102 cm. Sapi madura jantan berumur 24-36 bulan sedangkan sapi betina berumur 18-24 bulan.
3.1.3 Sapi Ongole
Description: http://ditjennak.pertanian.go.id/img_galeri/143857Sapi%20Ongole.jpgSapi Peranakan Ongole (PO) merupakan hasil persilangan sapi lokal dengan sapi ongole dari India. Saat ini sapi PO yang murni mulai sulit ditemukan, karena telah banyak di silangkan dengan sapi Brahman, sehingga sapi Peranakan Ongole diartikan sebagai sapi lokal berwarna putih (keabu-abuan) berkelasa dan bergelambir. Sapi Peranakan ongole terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja, mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, memiliki tena ga yang kuat dan aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah ber-anak, jantannya memiliki kualitas semen yang baik. 

Sapi peranakan ongole (PO) Kebumen memiliki ciri-ciri khusus. Seperti apa ciri-cirinya? Menurut Kabid Peternakan dan Produksi Hewan pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen, Ir Heru Wahyono, sapi PO Kebumen memiliki muka cembung dan pendek (bekem) dengan lingkar mata gelap atau warna hitam. Selain itu, moncongnya papag/rata warna hitam, dan tanduknya hitam melengkung ke arah belakang. "Pada sapi betina, tanduk lebih panjang dan akar tanduk lebih kecil dibanding jantan," jelas Heru. 

Ciri lain, telinga berdiri, agar lebar dan dapat bergerak bebas. Leher panjang bergelambir warna putih. Gelambirnya tebal, dari depan membelah dua, berlipat-lipat kalau ditarik akan lurus dan tidak putus. 

Tulang belikatnya besar, dan berpunuk sejak lahir. Pusarnya panjang warna putih, dan uyeng-uyengnya tidak segaris lurus dengan pusar. "Sapi PO Kebumen jantan memiliki ciri khusus, yakni dahi lebar (nonong) dengan mata sipit/kudup. 

Punuknya besar, tegak, menonjol ke belakang dan tidak jatuh," ungkap Heru seraya mengatakan, berat sapi PO Kebumen yang baru lahir sudah di atas 28 kilogram






3.2 Bangsa Bos Taurus ( Sapi Eropa )

3.2.1 Sapi Shorthorn

Description: http://www.fmp.sinarindo.co.id/images/animals/sapi-shorthorn.jpgJenis sapi ini berasal dari Inggris. Sapi shorthorn merupakan jenis sapi dwi guna karena menghasilkan daging dan produksi susunya tinggi.
Tubuh dari shorthorn berwarna merah bata sampai putih atau dawuk merah (roan). Bangsa sapi ini ada yang bertanduk dan tidak bertanduk (polled shorthorn).

Ciri cirinya adalah
1.      Kepalanya pendek dan lebar
2.      Tanduknya pendek mengarah ke samping dan ujungnya mengarah ke depan
3.      Lehernya pendek dan besar
4.      Bidang dada samping dan dada rataBahunya lebar, berdaging tebal dan kuat, rusuknya melengkung lebar
5.      Garis punggungnya lurus dan sampai pangkal ekor, pinggang lebar
6.      Tubuhnya besar, badan samping rata
7.      Warnanya merah tua sampai putih

3.2.2 Sapi Hereford

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN3YNW03CILKzf7d0XFgaJIAHQ4xSyPfzqIBBznWaL0Myuf194pftHevZN5rgexk0ACA55Mq5cUgqacI0g2NGAaaHp-yylDjqv6zES_CFTQmUwvBri0Qt5DuRVM1PbJL8DmykPVMwGD1Qy/s1600/sapi+hereford+-+foto+gambar+sapi+lengkap+-+usahaternak.jpgBangsa sapi Suami berasal Dari Hereford (Inggris) dan dikenal sebagai sapi wajah putih. Terdapat doa Bangsa Hereford, yaitu sapi Hereford bertanduk Yang merupakan Bangsa sapi Hereford asli dan regular tidak bertanduk (polling Hereford). Tubuh sapi Hereford berwarna merah Artikel Baru Name of muka, dada, Name of Perut Bawah, Bawah Name of kesemek, dan rambut ekor berwarna putih. Ukuran sedang tubuhnya, tingkat pertumbuhannya Sangat Cepat dan produktivitasnya Juga tinggi.Tingkat ketahanan dan kemampuan KESAWAN merumput Baik baik.Tempramennya terbilang, Tulang KUAT dan perdagingannya tebal.Sapi Suami disilangkan Artikel Baru Juga jenis dan sapi Brahman sehingga menghasilkan jenis dan Brahman Cross. Suami adalah jenis dan Sapi sapi potong atau pedaging.

            Herefords adalah berkembang biak kuno, disimpan di Herefordshire di Inggris barat selama berabad-abad. Mereka mendapatkan penampilan modern mereka sekitar 1800 oleh persimpangan dengan sapi dari Flanders. Awalnya, Herefords besar-besar sapi draft dibingkai, beberapa berat lebih dari 3.000 kilogram. Selama abad kesembilan belas ada pembiakan selektif untuk jatuh tempo awal, yang berarti pengurangan dalam ukuran dari frame. Buku kawanan pertama diterbitkan pada tahun 1846, dan kemudian diadopsi oleh 'Hereford Herd Buku Masyarakat', yang didirikan pada tahun 1878.

            Hereford adalah sapi dibingkai sedang dengan warna tubuh merah khas dengan kepala dan depan leher, dada, bawah, dan beralih pada putih. Mereka telah berkembang dengan baik kedepan-perempat, sebuah Sandung lamur dalam, kepala yang luas dan kaki kekar. Sebagian besar hewan memiliki tanduk pendek yang tebal biasanya kurva down di bagian sisi kepala, tetapi ada ketegangan yang disurvei di Amerika Utara dan Inggris (polling Hereford).
Herefords umumnya jinak dan ternak berkembang cepat dengan kualitas daging sapi yang baik.

3.2.3 Sapi Aberdeen- Angus


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhet2814CTALMQ1T1QTFiNVQ5g4d39Fvxj5WhB4JM9gde0f99HQFLPDiY5CaM6_8KSRr71-wGIYJLSxmGIfLVl5mpQ5UItClycHhh-wPqGr2IiemIxE0X13RGZoQMHH92OFwvuJzMWSKw/s1600/Sapi+Aberdeen+Angus+2+-+BSM.jpg            Hidup di daerah dataran tinggi Abardeen Shire dan Aungushire di Skotlandia,  kemudian popular dengan sebutan Aberdeen Angus. Ciri khas sapi ini berkulit hitam pekat sehingga namanya mudah diingat dengan sebutan sapi Angus karena dalam bahasa Indonesia Angus=hangus, gosong. 

            Sapi ini tidak bertanduk dan berpunuk.  Penampilannya pendek, bulat, lincah aktif bergerak.  Bobot sapi betina dewasa mencapai 550-750 kg, sedangkan yang jantan mencapai 800-1.000 kg.

            Bangsa sapi ini banyak digunakan pada crossbreeding dan grading up untuk menghasilkan sapi potong yang baik. Jika sesame bangsa sapi angus dikawinkan dengan seperempat dari keturunannya, warna tubuhnya akan berubah menjadi merah dan tidak bertanduk (red angus).
            Sifat sapi Aberdeen Angus adalah Dominan. Sehingga sapi angus banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan keturunan yang tidak bertanduk. Bentuk tubuh panjang dan kompak. Sifat keibuannya tinggi dan tidak ada kesulitan saat beranak. Masa pubertas dicapai dalam umur relative dini. Mempunyai kemampuan dalam menurunkan marbling (perlemakan dalam daging) ke anak-anaknya.

            Dagingnya padat dan halus sehingga banyak disukai konsumen.
sapi jenis ini yang didatangkan ke Indonesia berasal dari Selandia Baru dan masuk Indonesia tahun 1974

3.2.4 Sapi simental

Description: http://disnak.sumbarprov.go.id/agribisnis/foto/ternak/fleckvieh_bull.jpg            Sapi simmental merupakan salah satu bangsa sapi potong yang populer di dunia. Sapi ini berasal dari lemabh Simme, Switserlan. Sapi simmental termasuk salah satu  sapi yang tergolong kedalam Bos taurus. Sapi simmental mempunyai berat lahir yang lebih besar daripada bangsa sapi yang lain, mempunyai sifat yang jinak dan mudah dikendalikan.
Sapi Simental mempunyai reputasi daya hidup yang lebih lama, pada umur 12 tahun masih mampu menghasilkan pedet yang bagus. Selain sebagai sapi potong, induk sapi simental dapat menghasilkan susu yang berkualitas baik dan di konsumsi. Oleh karena itu sapi simental merupakan bangsa sapi yang ideal untuk digunakan dalam persilangan.

Sapi simental mempunyai warna merah pada mukannya, sedangkan keempat kaki mulai dari lutut dan kipas ekor berwarna putih. Warna merahnya bervariasi dari merah gelap sampai kuning. Perototannya baik dan pertulangaannya besar dengan temperamen yang baik. 
Sapi SimPO merupakan sapi hasil persilangan antara pejantan Sapi Simental dengan induk sapi peranakkan ongole (PO), yaitu kebanyakan merupakan hasil perkawinan dengan inseminasi buatan (IB). Sapi SimPO mempunyai darah dari sapi Simental dan peranakan Ongole, sehingga ciri-ciri sapi ini dapat menyerupai Sapi Simental, Peranakkan Ongole, sehingga ciri-ciri sapi ini dapat menyerupai Sapi Simental, Peranakkan Ongole atau perpaduan ciri-ciri Simental dan Peranakan Ongole.








3.2.5 Sapi Limousin


Description: http://palembang.tribunnews.com/foto/bank/images/ilustrasi-sapi-lomousin.jpg Sapi Limousin adalah bangsa Bos turus (Talib dan Siregar, 1999), dikembang-kan pertama di Perancis, merupakan tipe sapi pedaging dengan perototan yang lebih baik dari Simmental, warna bulu coklat tua kecuali disekitar ambing berwarna putih serta lutut kebawah dan sekitar mata berwarna muda

            Bentuk tubuh sapi jenis ini adalah besar, panjang, padat dan kompak.
Keunggulan dari jenis sapi ini pertumbuhan baannya yang sangat cepat
             Secara genetik, sapi Limousin adalah sapi potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan yang lebih teratur. Di Indnesia sapi limousin disilangkan dengan berbagai jenis sapi lain, seperti misalnya dengan sapi peranakan ongole, sapi brahman atau sapi hereford

            Sapi limosin diprediksi akan populer dan menjadi primadona baru di dunia industri peternakan. Semua orang yang bergerak di usaha penggemukan sapi mulai sering membicarakan sapi ini.
Demikian pula majalah dan media peternakan lain, sering menjadikannya sebagai ulasan utama dalam setiap penerbitan. Apalagi ketika beberapa waktu yang lalu, presiden SBY juga memilih sapi jenis ini untuk dijadikan binatang kurban ketika merayakan Hari Raya Idhul Adha. Setiap peternak sapi pun sering membicarakannya.
 

            Meski harganya lebih mahal, namun dari hari ke hari permintaan hasil ternak sapi limosin ini justru makin meningkat. Bahkan para peternak dan pedagang sering merasa kewalahan untuk memenuhi setiap pesanan yang masuk, karena stok dan suplainya masih sangat terbatas. Untuk itu bagi yang ingin membuka usaha peternakan khususnya peternakan sapi pasti tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
 

3.3 Bangsa Bos Indicus/Zebu (sapi-sapi India)

3.3.1 Sapi hissar

Description: http://ntb.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/a_2h.jpgSapi hissar berasal dari punjab india dan pertama kali didatangkan ke indonesia oleh pemerintah hindia belanda pada tahun 1909 sebanyak 50 ekor betina dan seekor pejantan yang ditempatkan pada taman pembibitan ternak dipecorotan karang anyar. Sebagian besar sapi tersebut menderita piroplamosis dan akhirnya mati, sehingga pemerintah menghentikan pemasukan sapi hissar kejawa yang kemudian dialihkan kepulau sumatra dan pulau sumbawa (Astuti, 1994).

 

3.3.2 Sapi Brahman

Description: brahman1 Sapi brahmanSapi Brahman adalah keturunan sapi Zebu atau Boss Indiscuss. Aslinya berasal dari India kemudia masuk ke Amerika pada tahun 1849 berkembang pesat di Amerika, Di AS, sapi Brahman dikembangkan untuk diseleksi dan ditingkatkan mutu genetiknya. Setelah berhasil, jenis sapi ini diekspor ke berbagai negara. Dari AS, sapi Brahman menyebar ke Australia dan kemudian masuk ke Indonesia pada tahun 1974.
Ciri khas sapi Brahman adalah berpunuk besar dan berkulit longgar, gelambir dibawah leher sampai perut lebar dengan banyak lipatan-lipatan. Telinga panjang menggantung dan berujung runcing. Sapi ini adalah tipe sapi potong terbaik untuk dikembangkan.

3.3.3 Sapi Boran

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj4TJz43aumwvMH2KErQX8o_Lf3VcaPVRZBBUzizGdDJzSqMdy9-5eP1N1-mtH-QC-xVoWIk__2_shO6EL0mQjbYJ_R5_KP9spu0DStAcFmtV-untZ2XZDTbDwTfCsTKKbDbgV5bBKlRRL/s1600/boran.jpgSapi Boran berasal dari Afrika dan terdapat di selatan Etiopia, Somalia, dan Kenya.Pada umumnya sapi ini bewarna putih atau kelabu tetapi kaadang-kadang merah tau berbancak putih.Berat sapi jantan dewasa sekitar 600 kg dan sapi betina dewasa sekitar 375 kg.Sapi ini adalah tipe sapi potong dengan kualitas dging yang baik.


3.3.4 Sapi Santa Gertrudis

Description: http://www.sinarandhini.com/wp-content/uploads/2013/11/Screenshot_1.jpg            Sapi ini merupakan sapi hasil persilangan sapi Brahman dengan sapi betina shorthorn, dikembangkan pertama kali di King Ranch Texas AS tahun 1943 dan pada tahun 1973 masuk ke Indonesia. Bobot jantan rata-rata 900 kg dan betina 725 kg. Badan sapi besar dan padat. Seluruh tubuh dipenuhi bulu halus dan pendek serta berwarna merah kecoklatan. Punggungnya lebar dan dada berdaging tebal. Kepala lebar, dahi agak berlekuk dan mukanya lurus. Gelembir lebar berada di bawah leher dan perut. Sapi jantan berpunuk kecil dan kepalanya bertanduk. Berat sapi jantan mencapai 900 kg sedang betina 725 kg. Dibanding sapi Eropa sapi santa gertrudis mempunyai toleransi terhadap panas yang lebih baik dan pakan yang sederhana dan tahan gigitan caplak.





BAB III
Penutup
Kesimpulan
       Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa ada berbagai macam bangsa dan jenis sapi. Kita harus memahami betul mana spi yang berasal dari bangsa Bos Sondaicus (Banteng), Bos Indicus/Zebu (sapi-sapi India),  maupun bangsa Bos Taurus (Sapi sapi Eropa).
Saran
Sebaiknya pemfasilitasan dan pemeliharaan sapi-sapi di Indonesia lebih diperhatikan, agar hasil produksi dari sapi tersebut bisa didapat secara maksimal dan dengan kualitas yang baik pula.